Senin, 25 Juni 2012

Facebook Mulai Sepi, Ada Apa Gerangan?

Screenshot Facebook
Facebook mulai sepi, dari yang dulunya ramai dengan status yang tak henti-hentinya bermunculan di news feed, kini rasanya sudah mulai sedikit. Saya merasakan itu semua karena news feed saya sekarang kebanyakan diisi dengan info-info dari MetroTV, grup, dan situs jualan online yang saya Like.
Akan saya beritahu kenapa Facebook mulai sepi. Situs jejaring sosial adalah bisnis yang menggiurkan namun penuh resiko, kalau satu orang saja sudah mulai malas menggunakan situs tersebut berarti ada satu elemen membosankan yang ada di situs itu. Mari kita ambil contoh pendek, MySpace dan Friendster, kenapa dua situs ini ambruk dan pada akhirnya ‘dipaksa’ untuk dirancang ulang?
Friendster merupakan situs kencan online yang lebih populer di Asia. Begitupun dengan MySpace namun lebih populer di Amerika Serikat dan Eropa + ditambah fitur musik dimana semua orang bisa mengunggah lagu favorit mereka atau membuat halaman profil band mereka sendiri.
Friendster dipandang menarik oleh banyak orang, terutama anak muda Indonesia, sebagai cara untuk menjadi terkenal. Semakin banyak orang yang meng-‘add’, maka orang tersebut dianggap “Keren”, “Imut”, “Ganteng” dan sebagainya dan layak untuk di ‘add’ orang-orang senusantara. Karena itu jangan heran kalau satu orang bisa punya 3 akun Friendster dengan nama seperti “Fajri Surya Putra I”, “Fajri Surya Putra II”, “Fajri Surya Putra III”, dan seterusnya. Biasanya orang yang paling banyak di ‘add’ adalah cewek yang memasang foto agak seksi, putih, dan wajah imut, sedangkan cowok? Paling sering meng-‘add’ ketimbang di-‘add’ (percayalah, sebagian besar cowok mengalaminya).
Kelebihan lain dari Friendster adalah penggunanya bebas mengotak-atik CSS halamannya sendiri, sehingga mereka bisa berkreasi  dengan menambahkan gambar latar, mengubah gaya tulisan, menambah ini kemudian itu. Cewek narsis akan menghiasinya dengan warna ungu, biru, dan pink yang membuat mata silau, sedangkan cowok rata-rata berwarna hitam sebagai tanda ‘cool’ atau menampilkan band metal kesayangan mereka (dulu anak sekolahan hobi dengar musik rock dan metal).
MySpace bisa dibilang pionirnya situs-situs kencan pada masa itu, fitur-fitur yang ada di Friendster, dan sebagian besar situs jejaring sosial pada masa itu, kebanyakan berasal dari MySpace. Otak-atik kode CSS, menambah siapapun jadi teman walau tidak kenal, dan sebagainya, namun MySpace memiliki halaman musik, dimana penggunanya bisa menambah daftar musik dengan artis-artis kesayangan mereka.
Band-band baru banyak bermunculan di MySpace dan jangan heran band-band yang namanya sudah berkibar sekarang banyak berasal dari MySpace. Jangan heran kalau situs ini ramai dengan pecinta musik, karena MySpace adalah media promosi gratis pada saat itu dan bagi yang beruntung bisa langsung terkenal kalau musiknya bagus.
Lalu kenapa kedua situs ini jatuh setelah kemunculan Facebook? Yang pertama Facebook memiliki fitur untuk menghubungkan anak muda berdasarkan sekolah atau kampus mereka, jadi pada awal kemunculannya Facebook banyak anak muda yang bersorak, “Wow, ternyata dia ada di Facebook! Add ah. Eh, ada dia juga. Waaaa...” ini adalah fitur terkeren yang paling dicari, menghubungkan teman-teman SMA atau semasa kuliah dulu lewat satu situs, Facebook.
MySpace dan Friendster ditinggalkan karena kebanyakan pengguna bosan dengan fitur yang itu-itu saja, tidak adanya fitur keamanan, dan rentan di hack. Selain itu pengguna Facebook mengundang teman-teman mereka lewat email untuk beramai-ramai menggunakan Facebook, sehingga yang menggunakan FS dan MS (singkatan kedua situs ini) langsung hijrah.
Kalau kita simpulkan apa-apa saja fitur yang ada di Facebook yang membuat orang tertarik, kurang lebih seperti ini:
-          Menghubungkan teman-teman sekolah
-          Notifikasi real-time
-          Sistem Komentar yang interaktif
-          Ada Games
-          Bisa mengunggah foto sebanyak mungkin
-          Like
-          Keamanan dan privasi
-          Terintegrasi dengan situs lain
Fitur-fitur menarik yang ada di Facebook semuanya ditujukan atas satu hal, “Stay Connected” (Tetap Terhubung), artinya orang-orang bertemu di dunia nyata terlebih dulu, dan kemudian dilanjutkan ke dunia maya. Sayangnya, sebagian besar pengguna Facebook malah melakukan yang sebaliknya.
Sebagian orang yang mengerti dengan konsep “Privasi” sangat menjaga hal ini, terutama di dunia maya yang semua serba terbuka. Sebagian besar tidak begitu memahami, sehingga privasi dianggap bukanlah hal penting demi popularitas.
Karena pengaruh Friendster yang dulu terkenal, kebanyakan anak muda Indonesia masih terkena penyakit “add gue yach”, dan stigma ‘semakin banyak yang meng-add maka semakin keren’ masih berlanjut hingga kini. Ada kebanggaan tersendiri kalau punya teman lebih dari 1000 orang, kalau ditanya, “Kamu kenal mereka semua?” biasanya mereka akan menjawab dengan senyum kecil.
Yang punya teman ribuan orang biasanya punya beberapa alasan, ada yang main asal confirm tanpa melihat siapa orangnya, ada yang lihat dulu mutual friend-nya berapa, ada yang lihat taraf kegantengan/kecantikannya dan ada juga yang karena tidak tahu siapa lagi yang mau dia ‘add’ atau ‘confirm’.
Seharusnya kalau orang-orang ini mau punya banyak teman, kenapa tidak membuat situs sendiri saja seperti blog? Di blog kamu bisa berkreasi sesuka hati, mau ngoceh tentang ini itu, mengunggah foto yang narsis sejagad raya, atau mau buat tampilannya senorak mungkin juga terserah. Wordpress dan Blogger adalah pilihan tepat kalau kamu adalah orang yang narsis dan ingin punya banyak teman. Blog adalah halaman pribadimu yang gratis, orang tidak akan mengeluh dan pengunjung blog kamu pasti suka kalau diisi dengan tulisan kehidupan kamu sehari-hari yang seru dan menyenangkan.
Dari tahun 2010 hingga 2012 kita kerap melihat berita di televisi ada orang yang kenalan di Facebook, lalu ngopi darat, dan diculik. Ada juga yang seperti itu, tapi langsung menikah diam-diam, pulang-pulang langsung ditangkap polisi atas tuduhan penculikan. Akibatnya beberapa orang tua menganggap Facebook itu berbahaya dan saya yakin ada orang tua yang memaksa anaknya untuk meng-‘add’ dia sebagai teman di Facebook untuk diawasi lebih ketat, cerobohnya orang tua kadang anaknya membuat status seperti, “Ugh, Smash jelek amet”, orang tua langsung ikut berkomentar, “Eh, jangan gitu, nanti Smash tau gimana!? Nanti kamu dituntut, dipenjara, bla bla bla...”
Anak SD, walaupun sebenarnya tidak boleh, juga ikut membuat akun Facebook. Alasannya? Untuk main Poker, Ninja Saga, Farmville, dan berbagai game lainnya. Jangan heran kalau anak zaman sekarang sudah tahu kata seperti, “F**k”, “WTF”, “Cacad”, dan kata-kata hinaan lainnya karena semua itu asalnya dari game.
Lalu kenapa Facebook belakangan ini terasa hampa?
-          Orang-orang hijrah ke Twitter
-          Bosan dengan tampilannya
-          Fitur yang itu-itu saja
-          Fitur Timeline yang dianggap menyampah
-          Keseringan di-hack
-          Status teman yang galau dan 4LaY setiap hari
-          Facebook suka mengganti tampilan mendadak
-          Fitur privasi yang dianggap memusingkan
-          Pasang status tapi tidak ada yang komentar
-          Keasyikan di BBM, lupa di Facebook
-          DLL
Akibat dari terkenalnya Facebook juga berakibat maraknya situs jejaring sosial baru yang fiturnya masih 11-12 dengan Facebook. Ada status, komentar, add, foto, dan sebagainya yang terlalu ‘retro’ untuk jejaring sosial. Jadi, kalau ada jejaring sosial baru, walaupun ada embel-embel yang “Pinter”, “Keren”, “Lain dari yang lain,” ujung-ujungnya akan sangat mirip dengan Facebook atau Twitter.
Tanda-tanda Facebook mulai ditinggalkan penggunanya sudah muncul, semua tergantung dari bagaimana Mark Zuckerberg meningkatkan fitur dan kualitas situsnya agar pengguna lamanya tetap betah berlama-lama dan kemungkinan untuk menambah anggota baru.
Dan bagi para pengguna, apakah kalian masih mau bertahan di Facebook? Ataukah kalian sekarang sudah mulai keranjingan dengan Twitter yang lebih bebas dan bisa pasang Tweet sesuka hati? (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar